Powered By Blogger

Selasa, 12 April 2011

CARA MENGGALI KREATIVITAS ANAK

Sebagaimana kita ketahui bahwa pengalaman anak terbentuk dari pengalaman kerja dan diimbangi dengan lingkungan sekitarnya. Banyak sekali teori yang mengatakan bahwa mayoritas kebiasaan yang dipilih para orang tua untuk membentuk kreativitas anaknya adalah dengan menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan anak dengan pekerjaan yang sesuai serta memberi kebebasan kepada anak untuk memilih kegemarannya sendiri tanpa campur tangan pihak luar. Ada juga teori yang mengatakan bahwa peran keluarga dalam menunjang kreativitas anak harus menggunakan asas demokrasi dan kebebasan dalam setiap aktivitas anak. Semua itu akan menumbuhkan kemampuan anak dalam berkarya.
Karena itu, orang tua harus memperhatikan pendidikan keterampilan keluarga. Cara ini dianggap sebagai pendidikan yang mengarah pada perkembangan pemikiran dan kreativitas seni anak. Diwaktu luang, anak diberi kesempatan memecahkan masalah yang dihadapiu pada saat berkarya. Hal-hal yang akan membuka wawasannya dapat membantu mereka mengembangkan kemampuan di saat berkarya. Cara ini dapat mempengaruhi daya cipta anak dengan sempurna dalam bentuk karya seni yang berbeda-beda.
Tidak diragukan lagi bahwa usaha, sarana, latihan, pengalaman mewarnai, menggaris, mengukur,, membentuk, menandai, menimbang, dll. dapat membantu perkembangan ekspresi seni pada diri anak.
Aturan hidup, baik ketika masih kecil maupun sudah dewasa, adalah faktor yang menentukan. Keunggulan generasi ditentukan oleh pemanfaatan waktu luang, terutama pada anak. Memanfaatkan waktu luang sangat bergantung pada kebiasaan orang tua dan lingkungan masyarakat sekitar, supaya kita dapat menyelamatkan anak-anak dari kebosanan belajar. Kami mengajak kepada para orang tua intuk sepenuhnya mencurahkan perhatian dengan memanfaatkan waktu luang bagi anak, seperti olahraga, kesenian, keilmuan, serta kegiatan lain yang bermanfaat baginya, bagi keluarga, masyarakat dan agamanya.

ANAK YANG SUSAH KONSENTRASI

Agar Anak Bisa Selalu Konsentrasi Dalam Belajar, Gimana Ya?


Prestasi seorang anak, sangat ditentukan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah kemampuan berkonsentrasi. Kecerdasan seorang anak, terutama yang masih di bawah 12 tahun, tidak akan memberikan banyak manfaat bila sang anak memiliki kekurangan dalam hal kemampuan berkonsentrasi. Hmmm… Gawat juga ya? Jadi anda juga jangan langsung berpikir bahwa buah hati anda memiliki tingkat kecerdasan yang rendah bila buah hati anda jarang mendapat nilai yang baik. Siapa tahu buah hati anda termasuk anak yang cerdas, hanya saja susah berkonsentrasi saat mengikuti pelajaran di sekolah.
Lalu bagaimana untuk mengatasi hal ini? Saya akan memberikan beberapa pengalaman saya, tentang bagaimana cara yang baik, agar anda bisa menjadi orang tua yang lebih positif dan kreatif. Dalam kasus ini adalah cara memgajarkan kepada sang buah hati supaya memiliki kemampuan konsentrasi yang yang baik.
1. Melatih anak untuk hidup mandiri.
Kemandirian berhubungan erat dengan aktivitas tubuh. Seperti sebuah komputer yang tidak pernah digunakan. Maka akan ada kemungkinan terjadi kerusakan-kerusakan pada beberapa komponennya, salah satu sebabnya .... karena karatan. Apalagi kalau bagian komponen yang diserang ada di dalam CPU, maka computer bisa matot (mati total). Seperti halnya dengan tubuh kita. Bila tubuh kita terlalu dimanja atau terlalu banyak dibiarkan menganggur, maka aktivitas otak kita pun akan menurun. Bila otak jarang beraktivitas, maka fungsi dan kemampuan beberapa bagian otak pun akan menurun. Hal ini bisa menyebabkan sulitnya berkonsentrasi, karena pikiran terlalu sering dibiarkan kosong dan tidak berfungsi. Bila anda terlalu memanjakan anak dan tidak membiasakan buah hati anda untuk hidup mandiri, serta lebih sering meminta si mbak untuk membantu buah hati anda, sebaiknya mulai sekarang latihlah buah hati anda untuk belajar hidup mandiri.
2. Berikan perhatian yang cukup
Sudah cukupkah perhatian yang anda berikan pada buah hati anda? Perhatian sangatlah penting bagi buah hati anda. Seperti seorang anak yang tidak pernah diberi makan yang cukup di rumah, maka di luar rumah dia akan sering meminta-minta makanan di luar rumah. Begitu juga dengan buah hati anda. Bila perhatian yang anda berikan sangatlah kurang, maka dia akan lebih sering mencari perhatian di luar rumah. Bila buah hati anda sedang berada di lingkungan sekolah, maka buah hati anda pun akan lebih sering meminta perhatian di sekolah. Di saat jam pelajaran sekolah, buah hati anda (yang masih labil) secara otomatis akan berusaha mencari pemenuhan kebutuhan perhatian. Salah satu caranya adalah dengan mengganggu teman yang lain, atau mengajak teman satu kelasnya mengobrol. Perhatian yang cukup, juga sangat penting agar buah hati anda terlindung dari segala macam kecelakaan, misalnya kepala terantuk, kaki cedera, dll. Karena hal ini juga bisa mengakibatkan seorang anak menjadi susah berkonsentrasi dalam pelajaran.
3. Jangan Biarkan Anak Terbebani Dengan Aktivitas Yang Tidak Disukai.
Ada kalanya kita memberikan segala sesuatu yang disukai sang buah hati, misalnya memberikan dia uang saku, membelikan mainan yang dia minta, dll. Namun ada kalanya kita harus memberikan sesuatu yang tidak dia sukai, misalnya memberikan macam-macam bimbingan belajar atau melakukan pekerjaan rumah. Dalam hal ini sangat dibutuhkan peran orang tua dalam memperhatikan buah hati anda, sehingga orang tua bisa tahu porsi yang harus diberikan kepada sang buah hati. Bila buah hati anda merasa terbebani dengan segala aktivitas yang tidak disukai, maka anda hari segera mengambil langkah, yaitu dengan mengurangi kegiatan-kegiatan yang tidak disukai, atau mengarahkan ke kegiatan-kegiatan yang disukai. Misalnya, bila anda sebelumnya meminta buah hati anda untuk mengikuti les piano, padahal dia tidak suka, maka anda alangkah lebih baik bila anda menghentikan les piano tersebut. Bila buah hati anda lebih menyukai les gitar, maka anda bisa mengarahkan buah hati anda untuk mengkuti les gitar. Banyak orang menginginkan hobinya menjadi sebuah pekerjaan. Dalam hal ini, anda sebagai orang tua harus pandai-pandai melihat potensi anak dan kesukaannya, lalu mengarahkannya buah hati anda agar potensi yang dia sukai tersbut menjadi sebuah kegiatan yang positif, berguna untuk masa depan, dan tentunya dilakukan tanpa beban. Selain itu, istirahat yang cukup juga sangat penting untuk pemulihan stamina buah hati anda. Jangan biarkan buah hati anda tidur terlalu malam atau belajar terlalu keras sehingga lupa istirahat, karena hal ini justru bisa mengganggu konsentrasi anak dalam menerima pelajaran yang dijelaskan oleh guru di sekolah.
4. Perhatikan Pola Makanan
Pola makan sangat berpengaruh terhadapt tingkah laku anak. Usahakan buah hati anda menghindari makanan yang mengandung bahan perwarna, vetsin, kafein, dan zat-zat pengawet. Perbanyak makan buah dan sayur akan sangat berguna untuk menunjang kesegaran dan kesehatan tubuh buah hati anda. Dalam usia yang masih sangat belia, usahakan agar buah hati anda menghindari penggunaan paparan logam berat seperti tambalan gigi dari amalgam, kawat gigi dari nikel, dll.
5. Berikan Hiburan Yang Cukup, Menyenangkan, dan Bermanfaat.
Kebahagiaan adalah sesuatu hal yang diinginkan banyak orang. Dalam diri seorang anak, setiap saat dalam hidupnya selalu ingin diisi dengan keceriaan. Maka sebagai orang tua, jangan lupa memberikan hiburan yang cukup bagi buah hati anda. Supaya buah hati anda tidak merasa tertekan dengan segala aktivitas yang banyak menyita waktu dan tenaga. Luangkan waktu anda sekeluarga untuk berlibur, minimal jalan-jalan ke mall terdekat di rumah anda. Hiburan akan menjadi sangat bernilai bila diisi dengan sesuatu yang bermanfaat, misalnya permaianan belajar bahasa Inggris, atau membuka situs-situs internet tentang pendidikan. Misalnya: lagu2anak.blogspot.com. Bila dihubungkan dengan konsentrasi anak dalam belajar, permainan yang baik adalah catur, bermain alat musik, atau sekedar mendengarkan musik.
Nah... bagaimana dengan buah hati anda? Coba tanyakan kepada Guru di sekolah buah hati anda. Usahaka ada komunikasi dua arah antara anda dan guru di sekolah. Sudahkah buah hati anda memiliki kemampuan konsentrasi yang baik? Bila belum...

IMPIAN DAN TELADAN SEORANG AYAH

Sumber Cerita : Botol Acar - Buku Chicken Soup for the Parent’s Soul
Yang ayah wariskan kepada anak-anaknya bukan kata-kata atau kekayaan, tetapi sesuatu yang tak terucapkan yaitu teladan sebagai seorang pria dan seorang ayah - Will Rogers


Setahuku, botol acar besar itu selalu ada di lantai di samping lemari di kamar orangtuaku. Sebelum tidur, Ayah selalu mengosongkan kantong celananya lalu memasukkan semua uang recehnya ke dalam botol itu. Sebagai anak kecil, aku senang mendengar gemerincing koin yang dijatuhkan ke dalam botol itu. Bunyi gemericingnya nyaring jika botol itu baru terisi sedikit. Nada gemerincingnya menjadi rendah ketika isinya semakin penuh. Aku suka jongkok di lantai di depan botol itu, mengagumi keping-keping perak dan tembaga yang berkilauan seperti harta karun bajak laut ketika sinar matahari menembus jendela kamar tidur.
Jika isinya sudah penuh, Ayah menuangkan koin-koin itu ke meja dapur, menghitung jumlahnya sebelumnya membawanya ke bank. Membawa keping-keping koin itu ke bank selalu merupakan peristiwa besar. Koin-koin itu ditata rapi di dalam kotak kardus dan diletakkan di antara aku dan Ayah di truk tuanya. Setiap kali kami pergi ke bank, Ayah memandangku dengan penuh harap. “Karena koin-koin ini kau tidak perlu kerja di pabrik tekstil. Nasibmu akan lebih baik daripada nasibku. Kota tua dan pabrik tekstil disini takkan bisa menahanmu.” Setiap kali menyorongkan kotak kardus berisi koin itu ke kasir bank, Ayah selalu tersenyum bangga. “Ini uang kuliah putraku. Dia takkan bekerja di pabrik tekstil seumur hidup seperti aku.”.
Pulang dari bank, kami selalu merayakan peristiwa itu dengan membeli es krim. Aku selalu memilih es krim cokelat. Ayah selalu memilih yang vanila. Setelah menerima kembalian dari penjual es krim, Ayah selalu menunjukkan beberapa keping koin kembalian itu kepadaku. “Sampai di rumah, kita isi botol itu lagi.”
Ayah selalu menyuruhku memasukkan koin-koin pertama ke dalam botol yang masih kosong. Ketika koin-koin itu jatuh bergemerincing nyaring, kami saling berpandangan sambil tersenyum. “Kau akan bisa kuliah berkat koin satu penny, nickle, dime, dan quarter,” katanya. “Kau pasti bisa kuliah. ayah jamin.”
Tahun demi tahun berlalu. Aku akhirnya memang berhasil kuliah dan lulus dari universitas dan mendapat pekerjaan di kota lain. Pernah, waktu mengunjungi orangtuaku, aku menelepon dari telepon di kamar tidur mereka. Kulihat botol acar itu tak ada lagi. Botol acar itu sudah menyelesaikan tugasnya dan sudah di pindahkan entah ke mana. Leherku serasa tercekat ketika mataku memandang lantai di samping lemari tempat botol acar itu biasa di letakkan.

Ayahku bukan orang yang banyak bicara, dia tidak pernah menceramahi aku tentang pentingnya tekad yang kuat, ketekunan, dan keyakinan. Bagiku, botol acar itu telah mengajarkan nilai-nilai itu dengan lebih nyata daripada kata-kata indah.

Setelah menikah, kuceritakan kepada susan, istriku, betapa pentingnya peran botol acar yang tampaknya sepele itu dalam hidupku. Bagiku, botol acar itu melambangkan betapa besarnya cinta Ayah padaku. Dalam keadaan keuangan sesulit apa pun, setiap malam Ayah selalu mengisi botol acar itu dengan koin. Bahkan di musim panas ketika ayah diberhentikan dari pabrik tekstil dan Ibu terpaksa hanya menyajikan buncis kalengan selama berminggu-minggu, satu keping pun tak pernah di ambil dari botol acar itu. Sebaliknya, sambil memandangku dari seberang meja dan menyiram buncis itu dengan saus agar ada rasanya sedikit, Ayah semakin meneguhkan tekadnya untuk mencarikan jalan keluar bagiku. “Kalau kau sudah tamat kuliah,” katanya dengan mata berkilat-kilat, “kau tak perlu makan buncis kecuali jika kau memang mau.”
Liburan Natal pertama setelah lahirnya putri kami Jessica, kami habiskan di rumah orangtuaku. Setelah makan malam, Ayah dan Ibu duduk berdampingan di sofa, bergantian memandangku cucu pertama mereka. Jessica menagis lirih. Kemudian susan mengambilnya dari pelukan Ayah. “Mungkin popoknya basah,” kata susan, lalu di bawanya Jessica ke kamar tidur orangtuaku untuk di ganti popoknya.

Susan kembali ke ruang keluarga denga mata berkaca-kaca. Dia meletakkan Jessica ke pangkuan Ayah, lalu menggandeng tanganku dan tanpa berkata apa-apa mengajakku ke kamar. “Lihat,” katanya lembut, matanya memandang lantai di samping lemari. Aku terkejut. Di lantai, seakan tidak pernah di singkirkan, berdiri botol acar yang sudah tua itu. Di dalamnya ada beberapa keping koin.
Aku mendekati botol itu, merogoh saku celanaku, dan mengeluarkan segenggam koin. Dengan perasaan haru, kumasukkan koin-koin itu kedalam botol. Aku mengangkat kepala dan melihat Ayah. Dia menggendong Jessica dan tanpa suara telah masuk ke kamar. Kami berpandangan . Aku tahu, Ayah juga merasakan keharuan yang sama. Kami tak kuasa berkata-kata.

Sukarto : Sebuah cerita yang luar biasa bukan ? Inilah sebuah cerita yang menunjukkan besarnya cinta seorang ayah ke anaknya agar anaknya memperoleh nasib yang jauh lebih baik dari dirinya. Tetapi dalam prosesnya, Ayah ini tidak saja menunjukkan cintanya pada anaknya tetapi juga menunjukkan sesuatu yang sangat berharga yaitu pelajaran tentang impian, tekad, teladan seorang ayah, disiplin dan pantang menyerah. Saya percaya anaknya belajar semua itu walaupun ayahnya mungkin tidak pernah menjelaskan semua itu karena anak belajar jauh lebih banyak dari melihat tingkah laku orangtuanya dibanding apa yang dikatakan orangtuanya. Semoga cerita ini menginspirasi bagi kita semua.

EDUKASI PIKIRAN BAWAH SADAR ANAK


Kita semua tahu bahwa manusia mempunyai dua macam bentuk pikiran yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Pikiran sadar mempunyai fungsi mengidentifikasi informasi yang masuk, membandingkan dengan data yang sudah ada dalam memori kita, menganalisa data yang baru masuk tersebut dan memutuskan data baru akan disimpan, dibuang atau diabaikan sementara.

Sementara itu pikiran bawah sadar yang kapasitasnya jauh lebih besar dari pikiran sadar mempunyai fungsi yang jauh lebih komplek. Semua fungsi organ tubuh kita diatur cara kerjanya dari pikiran bawah sadar. Selain itu nilai-nilai yang kita pegang, sistem kepercayaan dan keyakinan terhadap segala sesuatu juga disimpan di sini. Memori jangka panjang kita juga terdapat dalam pikiran bawah sadar.

Pernahkah anda perhatikan seorang anak kecil yang akan tidur dan selalu mencari bantal ”kumal” kesayangannya ? Darimanakah pikiran ini muncul dalam benaknya ? Siapakah yang mengendalikannya ? Itulah hasil kerja pikiran bawah sadar.

Pikiran bawah sadar mengendalikan hampir sembilan puluh persen pemikiran dan tindakan kita. Ingin contoh nyata ? Baiklah, bayangkan tiba-tiba di depan anda saat ini, pada jarak kurang lebih 3 meter, anda melihat sekelebat bayangan yang mirip seperti bentuk ular. Anda menajamkan pandangan untuk melihat lebih jelas dan ternyata …… memang benar …. itu ular kobra yang tampaknya kelaparan. Tubuhnya yang sebesar paha orang dewasa bergerak lambat namun pasti. Suaranya mendesis membuat bulu kuduk berdiri, pandangan matanya sangat bengis dan gigi taringnya mencuat keluar disertai lidahnya yang menjulur-julur siap menerkam apapun yang bisa membuatnya kenyang. Apa yang akan anda lakukan ?

Yaa …. hampir sebagian besar dari kita akan memutuskan untuk lari. Ooops maaf jika anda wanita, anda akan berteriak dulu, bukan ? Baru setelah itu lari. Mengapa ? Karena sebagian besar dari kita tidak pernah tahu bagaimana menaklukkan kobra. Bahkan seandainya tahupun kita lebih baik lari dan mencari bantuan daripada melawannya bukan ?

Bagaimana jika seandainya anda dari kecil sudah diberitahu bahwa kobra itu mendatangkan rejeki. Orangtua anda mengatakan bahwa rumah yang ditempati sekarang adalah hasil dari berjualan kobra. Apakah anda akan lari jika menemui kobra di depan anda ? Tidak bukan ! Anda pasti berpikir ” wah ini rejeki, tanpa dicari muncul di depan mata ”.

Apa yang membedakan situasi di atas ? Yang membedakan adalah program pikiran yang ada dalam pikiran kita. Program tersebut mengendap dalam bawah sadar dan akan terpicu keluar oleh suatu kejadian tertentu. Ada banyak sekali program di dalam bawah sadar kita. Pernahkah anda memperhatikan program seperti apa yang masuk dalam pikiran kita setiap harinya ?

Pikiran bawah tidak bisa menolak apapun yang anda masukkan melalui kelima panca indera anda. Bahkan hal-hal yang tidak anda perhatikan secara sadar akan terekam dalam pikiran bawah sadar.
Bagaimana dengan anak-anak kita ? Kebanyakan orangtua sekarang sibuk memberikan ’makanan’ pada ’pikiran’ sadar anaknya. Anak usia 3 tahun – 4 tahun sudah dibawa pergi ke tempat les bahasa inggris, les mandarin, les menulis, membaca dan lain sebagainya.
 
Mereka mengatakan itu sudah tuntutan jaman. Oh ya…. jaman yang mana ? Dan tuntutan seperti apa persisnya ? Pernahkah anda secara serius memikirkan apa yang sebenarnya dituntut oleh anak-anak kita ? Dan apa yang sebenarnya dituntut oleh sebuah kehidupan sukses ?

Marilah kita lihat sekeliling kita, ada banyak orang yang menguasai bahasa Inggris dengan bagus ( apalagi di Inggris dan Amrik sono ) tetapi tidak punya pekerjaan. Dan ada banyak orang juga yang hanya lulusan SMU dan kurang bisa bahasa Inggris tetapi sukses luar biasa ! Ada banyak sarjana S1, S2 bahkan S3 yang hidupnya biasa-biasa saja.

Apakah artinya itu ? Itu semua artinya adalah netral. Kesemuanya itu adalah variabel. Variabel bisa bernilai benar ataupun salah. Seperti x + 2 = 5 akan benar jika x diganti dengan angka 3 dan akan salah jika x diganti dengan angka 4 atau 8. Bahasa Inggris, Mandarin, gelar sarjana, IQ tinggi, masuk sekolah top dan nilai IP tinggi adalah variabel. Tidak menjamin 100% hidup akan sukses !

Lalu apa yang menjadi variabel tetap ? Apakah ada ? Tentunya ada. Lihatlah kehidupan ratusan milyuner dalam dan luar negri, pelajarilah dan tariklah kesimpulan adakah variabel tetapnya ?
Satu hal pasti yang dimiliki oleh mereka semua adalah konsep diri sehat. Di manakah konsep diri sehat ini tersimpan ? Dalam pikiran bawah sadar.
 
Inilah yang harus kita jaga dalam diri setiap anak. Dengan konsep diri sehat hampir semua hal dapat dilakukan oleh seorang anak yang tumbuh menjadi dewasa. Jika kita berbicara konsep diri sehat kita bicara diri ideal sehat, citra diri sehat dan harga diri sehat. Dan jika kita bicara tiga hal ini kita bicara seorang yang memiliki impian, yang bersedia mewujudkannya dalam kehidupan nyata dengan apapun yang ada di tangannya. Kita bicara mengenai semangat tinggi, keyakinan dan kepercayaan positif, kreativitas tanpa henti, keuletan, keberanian menempuh perjalanan hidup, ketegaran seorang manusia dan kemampuan untuk mempelajari apapun juga yang diperlukan untuk sebuah kesuksesan !!
Apakah konsep diri positif ini bisa dikondisikan ? Ya !!! Anda bisa menciptakan kondisi yang mendukung. 

Caranya adalah dengan memahami bagaimana konsep diri ini tertanam dalam pikiran bawah sadar. Konsep diri tertanam dalam pikiran bawah sadar melalui pengulangan, pengalaman, tradisi dan model dari figur yang memiliki otoritas di mata anak.
Perhatikanlah apa yang berulang kali anda lakukan, ucapkan dan pikirkan terhadap anak-anak. Itulah yang nantinya akan membentuk mereka. Dari bahan dasar ini mereka akan mengembangkan diri mereka melalui pergaulan dengan lingkungan.

Mengapa bayi 1 tahun belajar berdiri dan berjalan ? Karena sejak ia bisa menggunakan matanya ia melihat orang-orang di sekitarnya berdiri ditopang kedua kaki dan berjalan. Cobalah anda bayangkan bagaimana jika sang bayi hanya melihat orang merangkak sejak ia bisa menggunakan matanya untuk melihat.
Sejauh apakah pengaruh program pikiran bawah sadar ? Program pikiran bawah sadar akan menentukan sukses tidaknya kehidupan seseorang. Dengan cara lain bisa dikatakan kehidupan yang dijalani seseorang adalah perwujudan dari program yang ada di bawah sadarnya dalam tingkat tertentu.

APAKAH BAHASA CINTA ANAK ANDA

Manakah yang lebih penting menurut Anda : Orangtua yang merasa mencintai anaknya atau Anak yang merasa dicintai orangtuanya ?
Kalau Anda bingung, silakan baca kembali pertanyaan diatas :) Jika Anda jeli, Anda akan tahu bahwa yang lebih penting adalah yang kedua yaitu Anak yang merasa dicintai orangtuanya. Karena bila orangtua merasa mencintai anaknya, belum tentu anaknya merasa dicintai bukan ? Tetapi kalau anak yang merasa dicintai orangtuanya, sudah pasti orangtuanya mencintai anaknya.
Anehnya, problem yang seringkali kami temui dalam sesi konsultasi adalah permasalahan yang sumbernya karena anak merasa tidak disayangi, tidak dicintai, tidak diterima oleh orangtuanya. Padahal saat bertemu orangtuanya, kami diyakinkan benar-benar bahwa dia sayang sekali dengan anaknya. Anda mungkin jadi bertanya, kalau begitu kenapa anaknya merasa tidak dicintai ? Kok aneh dan kenapa bisa terjadi seperti itu ? Anda percaya saja, kasus atau kejadian seperti ini banyak sekali terjadi dan bisa saja terjadi pada Anda. Dan dalam banyak kasus orangtua tidak tahu apa salahnya mereka dan bagaimana memperbaikinya.
Anda perlu tahu bahwa anak yang bermasalah dalam hidupnya seperti terlibat perkelahian, narkoba, tidak percaya diri, tidak bisa bergaul, mudah putus asa, tidak berani mencoba dan banyak permasalahan anak lainnya, sumbernya seringkali karena dia tidak merasa dicintai atau diterima oleh orang-orang terdekatnya terutama orangtua. Ada banyak permasalahan yang terjadi karena komunikasi antara orangtua dan anak tidak terjalin dengan baik. Cara dan metode komunikasi yang bagus antara orangtua dan anak sangatlah penting bagi perkembangan diri si anak, salah satunya adalah dengan memahami bahasa cintanya.
jepangvsindo.jpgSetiap anak memiliki bahasa cintanya sendiri-sendiri. Kalau Anda belum pernah mendengar istilah bahasa cinta, saya berikan ilustrasi. Bayangkan Anda bertemu dengan orang Jepang yang tidak bisa bahasa Indonesia dan Anda juga tidak mengerti bahasa Jepang, mulailah saling berbicara hm..hm… Apakah kira-kira Anda atau orang asing itu bakalan mengerti ? Dan berapa lama Anda tahan berbicara dengan seseorang yang tidak mengerti apa yang Anda katakan ?
Itulah yang sering terjadi antara orangtua dengan anak yang mempunyai bahasa cinta yang berbeda. Keduanya tidak akan saling mengerti apa yang dimaksud dan akhirnya percakapan hanya berlangsung singkat karena masing-masing merasa percuma ngomong, toh gak akan ngerti juga.
Bahasa cinta seorang anak adalah sebuah cara komunikasi yang sesuai dengan anak agar dia benar-benar merasa dicintai. Kata kunci disini adalah benar-benar karena anak tahu sih orangtuanya sayang dengannya tetapi anak tidak benar-benar merasa dicintai. Ok, Anda jadi sekarang ingin tahu bahasa cinta itu apa saja sih ? Ada 5 bahasa cinta, setiap orang memiliki bahasa cinta yang dominan, sedangkan bahasa cinta yang lain adalah pendukung saja.
  1. Sentuhan Fisik : memberikan sentuhan fisik seperti pelukan, ciuman di pipi, bermain yang melibatkan sentuhan fisik dan lain-lain.
  2. Kata-kata Pendukung : kata-kata positif dan mendukung pada anak.
  3. Waktu Berkualitas : melakukan aktifitas bersama dengan anak tanpa ada orang lain.
  4. Hadiah : memberikan hadiah kesukaannya.
  5. Layanan : melayani kebutuhan anak yang penting baginya.
Walaupun saya sudah menjelaskan secara detil mengenai bahasa cinta ini di DVD Tangki Cinta Anak Saya akan menjelaskan bahasa cinta ini satu per satu lebih detil dalam artikel-artikel berikutnya.
Saat Anda mengetahui bahasa cinta anak anda, Anda bisa berkomunikasi sesuai dengan bahasa cinta tersebut dan Anak Anda akan benar-benar merasa dicintai. Anak yang merasa dicintai akan meningkatkan harga dirinya, kepercayaan diri juga meningkat, anak lebih ceria dan hubungannya dengan orangtua jauh lebih berkualitas. Bukankah itu semua yang kita mau ?
Semoga Anda semua menjadi orangtua yang terbaik bagi anak anda..

:):):):):):):):)

ANAK-ANAK YANG BINGUNG


Sadarkah Anda bahwa kita orang tua secara konstan meng-hypnosis anak kita ? Ambil saja kasus nyata yang terjadi dengan Anton yang merupakan anak di rumah tetangga ini.
Pada suatu hari Anton sedang bermain dengan adiknya dan tiba-tiba saja si adik menangis dengan keras karena mainannya direbut. Anton tidak mau mengalah dan malahan mengejek adiknya. Ibunya melihat hal itu terjadi dan dengan serta merta berteriak dengan suara nyaring nan merdu, “ Ayooo……, teruskan……. ya ganggu adikmu terus. Nanti Mama hukum kamu kalau terus ganggu adikmu. Kan adikmu masih kecil kamu yang lebih tua ngalah dong ? “

Anton terdiam kebingungan, dalam hatinya ia berkata, “ lho tadi katanya disuruh terus, lha kok kalau saya teruskan malah dihukum dan kapan adik akan jadi lebih tua daripada kakak ya ?”
Anton mempunyai pikiran seperti itu karena telah sering mendengar ucapan ibunya yang seperti tadi. Setiap kali ia dan adiknya berebut mainan selalu saja adiknya akan menangis untuk menarik perhatian ibunya. Dan anehnya ibunya selalu mengatakan hal yang sama seperti di atas kepadanya.
Sejak saat itu Anton selalu mencari makna atas perkataan orangtuanya. Ia sering bingung sendiri, tanpa disadari tentunya, apakah yang sebenarnya dimaksudkan oleh orang dewasa di sekitarnya. Jika ia sendirian seringkali memorinya memunculkan perkataan-perkataan orangtuanya dan orang dewasa di sekitarnya yang membuat ia bingung.

Tanpa disadari ia tumbuh dengan sikap penuh keraguan dan susah mengambil keputusan dalam waktu cepat. Ia menjadi tidak berani memutuskan sesuatu dan lambat laun inisiatifnya untuk memulai sesuatu semakin menurun. Cepat atau lambat kita bisa meramalkan apa yang akan terjadi pada diri anak yang sering harus mencari makna atas setiap tindakan atau perlakuan dari orang di sekitarnya. Mereka akan tumbuh dengan sikap penuh keraguan dalam bertindak, takut dikritik, perfeksionis, tidak berani mengambil keputusan besar, kurang berinisiatif dan tergantung pada orang lain.

Atau mungkin anda pernah mendapati seorang anak yang ulangannya jelek dan kemudian mamanya berkata dengan kecewa, ”Aduh kamu ini, kemarin kan sudah belajar dan katamu kamu mengerti, lah kok sekarang dapatnya cuma segini? Aduh kamu ini, harus diapakan sih ? Mama dulu ya tidak pernah dapat nilai sejelek ini lho ! Mama selalu dapat nilai bagus !”

Dan papa si anak yang mendengarkan juga omelan istrinya agak sedikit tersinggung dan mengatakan ” Heh, Mama menyindir Papa ya ! Mau mencari kambing hitam ya ? Apa maksudnya Mama mengatakan nilai Mama selalu bagus apa nyindir Papa ? Catat ya nilai Papa dulu juga selalu bagus bahkan selalu masuk dalam 10 besar di kelas ! ”

Dan ………….. bingunglah si anak. Dalam pikiran bawah sadarnya muncul suara kecil yang mengatakan, ” Mama nilainya selalu bagus, Papa juga selalu bagus bahkan masuk dalam 10 besar di kelas ? Kalau begitu kenapa aku jadi bodoh begini ya ? Aku ini anak siapa sih sebenarnya ? Kok gara-gara nilaiku mereka jadi bertengkar sendiri sih? Apa salahku ?” Dan beribu-ribu pertanyaan lain yang akan muncul di benak si anak.
Sampai di sini anda mungkin berpikir, ”Wah susah sekali menjadi orangtua. Kok ini salah dan itu salah ya. Saya dulu juga diperlakukan seperti itu oleh orangtua saya. Tapi kok ya …. tidak apa-apa tuh ? Sekarang hidup saya juga sukses ?!”
Oh yaaaa…….. Pernahkah anda merenung dan menggali dalam diri anda apakah ada konflik-konflik kecil yang timbul yang anda abaikan saja karena tidak tahu jawabannya. Dan anda mengabaikan karena anda melihat sepintas tidak ada pengaruh besar bagi kehidupan anda. Sesekali saja muncul tapiiii …. ya tidak perlu diungkit lagi ah.
Anda benar. Anda bisa sukses dengan apa yang orangtua anda telah lakukan pada anda. Dan tahukah anda seandainya orangtua kita melakukan sesuatu yang lebih positif lagi dari apa yang telah dilakukannya maka kita bisa jadi lebih sukses daripada sekarang. Bukankah setiap akibat merupakan hasil dari suatu sebab. Dan jika sebabnya berbeda maka akibatnya berbeda juga, betul kan ?
Berhati-hatilah dengan apa yang kita ucapkan dan lakukan kepada anak-anak kita. Jika perkataan dan perbuatan itu sering diulang maka pikiran bawah sadar anak akan menangkapnya dan menyimpannya sebagai fakta kebenaran. Apapun faktanya, positif ataupun negatif, akan dianggap sebagai kebenaran dan diwujudkan dalam realita fisik si anak. Itulah yang disebut hypnosis. Kita sadari atau tidak, kita telah menghypnosis anak-anak dengan perkataan dan perbuatan kita. Kita telah menghypnosis anak-anak kita dengan lakon sehari-hari yang kita pentaskan sebagai drama kehidupan di depan mata mereka.
Jadi apa yang harus kita lakukan ? Berikut ini adalah beberapa tips agar anak-anak tumbuh dengan baik :
  1. Katakan apa yang anda inginkan terjadi, jangan membuat anak mencari-cari sendiri makna dari ucapan atau tindakan anda. Janganlah terlalu suka memelototi anak dan berharap mereka akan mengerti apa maksud anda, mereka akan mencari makna dan akhirnya tumbuh dengan sikap penuh keraguan dan takut berbuat salah. Jika anda ingin dia menghentikan tindakannya langsung katakan, ”Sudah cukup. Hentikan sekarang. Sebenarnya apa yang kamu inginkan? ”
  2. Akui dan hargailah perasaan mereka. ”Kamu lagi jengkel ya, sedih ya, atau kecewa? Kamu jengkel karena ………………. (mainanmu direbut oleh adik ya, atau Mama / Papa membentak kamu ya , atau apapun penyebabnya ). Yaa ……. Mama / Papa mengerti dan bisa merasakan hal itu. Mama / Papa sendiri juga akan jengkel atau marah jika diperlakukan seperti itu. Menurut kamu apa yang bisa dilakukan agar perasaan jengkelmu hilang ? Apa kamu mau minum dulu ? Atau melakukan ……….
  3. Bersikaplah konsisten. Tindakan dan ucapan kita harus selaras. Selain itu kita sebagai pasangan juga harus konsisten dan sepakat dengan berbagai aturan. Jangan sampai kita mengijinkan hal tertentu tetapi pasangan kita mengijinkannya atau sebaliknya. Jika hal itu sering terjadi maka si anak juga akan mencari sendiri kebenaran makna dari ucapan atau tindakan itu.
Semoga anda mengerti bahwa kita orangtua senantiasa menghypnosis anak kita, pastikan kita menghypnosis mereka dengan hal-hal yang benar.
Wish you become the best parents in the world !
Ariesandi dan Sukarto

MENDIDIK ANAK TANPA KEKERASAN - HYPNOPARENTING

  • Seringkali orangtua menanyakan ke saya “Anak saya ini kalau diomongin susah nurutnya, bagaimana sih caranya agar anak nurut dengan orangtua ? Apa musti dipukul dulu baru nurut ? ” Mendengar pertanyaan ini, seringkali saya jawab dengan singkat “Kenapa musti harus dengan kekerasan ? “. Dan seringkali saya menceritakan kisah di bawah ini agar mereka mengerti apa maksudnya Mendidik Anak Tanpa Kekerasan.
Pada suatu hari Dr. Arun Gandhi, cucu Mahatma Gandhi, memberi ceramah di Universitas Puerto Rico. Ia menceritakan suatu kisah dalam hidupnya :
  • Waktu itu saya masih berusia 16 tahun dan tinggal bersama orangtua di sebuah lembaga yang didirikan oleh kakek saya, ditengah kebun tebu, 18 mil di luar kota Durban, Afrika Selatan. Kami tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila saya dan dua saudara perempuan saya sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop.
Pada suatu saat, ayah meminta saya untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, saya sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa saya akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya mengerjakan beberapa pekerjaan tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.
Pagi itu setiba di tempat konferensi, ayah berkata,”Ayah tunggu kau di sini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama.”

Segera saja saya menyelesaikan pekerja-pekerjaan yang diberikan oleh ayah dan ibu. Kemudian, saya pergi ke bioskop. Wah, saya benar-benar terpikat dengan dua permainan John Wayne sehingga lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjuk pukul 17.30, langsung saya berlari menuju bengkel mobil dan buru-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18.00 !!!
Dengan gelisah ayah menanyai saya,”Kenapa kau terlambat ?” Saya sangat malu untuk mengakui bahwa saya menonton bioskop sehingga saya menjawab, ”Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu.”
Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan ayah tahu kalau saya berbohong. Lalu ayah berkata, ”Ada sesuatu yang salah dalam membesarkan engkau sehingga engkau tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, biarkanlah ayah pulang berjalan kaki sepanjang 18 mil dan memikirkannya baik-baik.”
Lalu dengan tetap mengenakan pakaian dan sepatunya, ayah mulai berjalan kaki pulang ke rumah. Padahal hari sudah gelap dan jalanan sama sekali tidak rata. Saya tidak bisa meninggalkan ayah, maka selama lima setengah jam, saya mengendarai mobil pelan-pelan di belakang beliau, melihat penderitaan yang dialami beliau hanya karena kebohongan bodoh yang saya lakukan.

Sejak itu saya tidak pernah berbohong lagi. Seringkali saya berpikir mengenai kejadian ini dan merasa heran. Seandainya ayah menghukum saya, sebagaimana kita menghukum anak-anak kita, maka apakah saya akan mendapat sebuah pelajaran mengenai mendidik tanpa kekerasan ? Kemungkinan saya akan menderita atas hukuman itu, menyadarinya sedikit dan melakukan hal yang sama lagi. Tetapi, hanya dengan satu tindakan tanpa kekerasan yang sangat luar biasa, sehingga saya merasa kejadian itu baru terasa kemarin. Itulah kekuatan bertindak tanpa kekerasan.


Ketika kita berhasil menancapkan suatu pesan yang sangat kuat di bawah sadar seorang anak maka informasi itu akan langsung mempengaruhi perilakunya. Itulah salah satu bentuk hypnosis yang sangat kuat. Apakah hal sebaliknya bisa terjadi ? Ya bisa saja ! Oleh karena itu kita perlu keyakinan penuh dalam melakukannya sehingga hasil positif yang kita inginkan pasti tercapai. Hal ini memerlukan pemikiran yang mendalam dan kesadaran diri yang kuat dan terlatih. Janganlah bertindak karena reaksi spontan belaka dan kemudian menyesal setelah melakukannya.

Jika kita mau berpikir sedikit ke belakang ke masa di mana anak-anak kita masih kecil sekali maka di masa itulah semua ”bibit” perilaku dan sikap ditanamkan. ”Bibit” perilaku dan sikap inilah yang kelak akan mewarnai kehidupan remaja dan dewasanya. Siapakah yang menanamkan ”bibit” perilaku dan sikap itu untuk pertama kalinya ? Ya anda pasti sudah tahu jawabnya, kitalah orangtua yang menanamkan segala macam ”bibit” perilaku dan sikap itu.
Bagaimana jika sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan pengasuhnya ( baby sitter ). Ya berdoalah semoga pengasuh anak anda mempunyai pemikiran bijaksana dan bisa mempengaruhi anak anda secara positif. Berharaplah pengasuh anak (baby sitter) anda mengerti cara kerja pikiran dan mengerti bagaimana bersikap, berucap dan bertindak dengan baik agar anak anda memperoleh ”bibit” sikap dan perilaku yang baik.

Seseorang bisa menjadi baik atau buruk pasti karena sesuatu ”sebab”. Perilaku, ucapan sikap, dan pikiran yang baik atau buruk hanyalah suatu rentetan ”akibat” dari suatu ”sebab” yang telah ditanamkan terlebih dahulu. Mungkinkah terjadi ”akibat” tanpa ”sebab” ? Mungkinkah anak kita berbohong tanpa sebab, mungkinkah anak kita ”nakal” tanpa sebab, mungkinkah anak kita rewel tanpa sebab ? Sebagai orangtua kita wajib mencari tahu apa penyebabnya. Tidaklah pantas sebagai orangtua kita langsung bereaksi spontan begitu saja tanpa memikirkan apa yang baru saja kita perbuat. Bukankah ini akan memberi contoh baru bagi anak kita tentang bagaimana bertindak dan bersikap ?

Sewaktu kita mempunyai anak maka kita menjadi orangtua, tetapi kita tidak pernah punya pengalaman menjadi orangtua. Kita mempunyai pengalaman menjadi anak. Jadi kita harus mendidik diri kita sendiri dengan belajar dari anak-anak. Bukan belajar dari apa yang dilakukan orangtua pada kita. Ingatlah perasaan sewaktu kita masih menjadi anak-anak. Amati mereka dan tanggapilah dengan penuh perhatian apa yang mereka inginkan. Pengharapan, perlakuan dan pengakuan seperti apa yang kita inginkan dari orangtua yang tidak pernah terpenuhi ?

Perlakukan anak-anak seperti kita ingin diperlakukan ! Jangan perlakukan anak-anak seperti apa yang dilakukan orangtua pada kita.
Wish you become the best parents in the world !
Ariesandi dan Sukarto

ILMU KESEHATAN ANAK

Ini nich.. Buat ibu-ibu dirumah, yang lagi bingung melindungi anaknya dari serangan penyakit.

Ilmu Kesehatan Anak PDF Print E-mail
Friday, 31 August 2007 18:14

 
Tentang Pogram Studi
Studi llmu Kesehatan Anak (IKA) mulai mendidik peserta program dokter spesialis pada tahun 1961 dengan alumni pertama sebanyak tiga orang yang tamat pada tahun 1967.

Program Studi IKA bertujuan mencapai kemampuan keprofesian sebagai seorang Dokter Spesialis Anak serta kemampuan Akademik Magister. Kurikulum Pendidikan Dokter Spesialis Anak merupakan kurikulum yang lentur dengan kaidah-kaidah pendekatan universal pendidikan tinggi bidang keprofesian (Proffesional Higher Education) seperti student centred, problem solving oriented, integrated teaching, community oriented, early exposure, elective, self-directed learning dan systematic, yang menjadi pedoman untuk wadah pendidikan yang kondisinya beragam namun tetap aktual untuk jangka waktu lebih panjang.

Dengan memperluas spektrum kompetensi akademis antara lain berupa penguasaan falsafah ilmu, metodologi penelitian, biostatistika dan ilmu kedokteran dasar tan pa menambah beban studi (kompetensi akademis 38-50 SKS dari total 90-100 SKS), maka pencapaian kemampuan akademis lulusan setara dengan kemampuan akademis yang dipersyaratkan untuk program strata II (program magister).

Kurikulum ini merupakan kurikulum terpadu (Combined Degree Programme) Pendidikan Dokter Spesialis dan Pendidikan Magister Kedokteran Klinik yang akan menghasilkan seorang Dokter Spesialis Anak dan sekaligus Magister Kodokteran Klinik bidang llmu Kesehatan Anak (Dr. SpA dan MS-KK IKA). Lulusan yang dihasilkan dapat bekerja dibidang profesional dan struktural.

Visi
Terbina komunitas spesialis anak dengan kemampuan profesional bertaraf internasional dan mampu berperan aktif dalam tercapainya hak dan perlindungan anak di Indonesia dalam pembangunan manusia Indonesia seutuhnya untuk membentuk masyarakat madani dalam wadah bangsa yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan.
 
Misi
  • Melaksanakan pendidikan dan pelatihan terus menerus dalam bidang kesehatan anak dengan kapasitas global.
  • Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dasar, klinis dan lapangan yang berkaitan dengan kesehatan anak.
  • Menjadi pemuka dalam pengembangan pelayanan kesehatan anak di semua tingkat dengan profesionalisme yang tinggi.
  • Turut membina kiprah profesional termasuk memberikan nasihat, perlindungan hukum dan meningkatkan kesejahteraan anggota.
Ketua Program Studi:
dr. H. Ridwan M. Daulay, Sp.A(K)
Sekretaris:
dr. Wisman, Sp.A
 
Dosen
Prof. dr. H. Chairuddin P. Lubis, Sp.A(K)
Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K)
Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu,DTM&H,MSc,Sp.A(K)
Prof. dr. Munar Lubis, Sp.A(K)
Prof. dr. Rafita Ramayati, Sp.A(K)
Prof. dr. Bidasari Lubis, Sp.A
Prof. dr. Chairul Yoel, Sp.A(K)
Prof. dr. Atan Baas Sinuhaji, Sp.A(K)
dr. Helmi M. Lubis, Sp.A(K)
dr. Tina Christina L. Tobing, Sp.A
dr. Supriatmo, Sp.A
dr. Bugis Mardiana, Sp.A
dr. Selvi Nofianti, Sp.A
dr. Siska Mayasari Lubis,Sp.A
dr. Oke Rina Ramayani,Sp.A
dr. Ayodhia Pitaloka
dr. Rini Savitri Daulay
dr. Amir Syarifuddin, Sp.A
dr. H. Hakimi, Sp.A
dr. Charles Darwin Siregar, Sp.A
dr. Ani Ariani, Sp.A
dr. Hj. Tiangsa Sembiring, Sp.A
dr. Nelli Rosdiana, Sp.A
dr. Johanes H. Saing, Sp.A
dr. Emil Azlin, Sp.A
dr. Sri Sofiani,Sp.A
dr. Melda Deliana, Sp.A
dr. Yazid Dimyati, Sp.A
dr. Lily Irsa, Sp.A
dr. Prof. Iskandar Z. Lubis, Sp.A(K)
dr. H. Syarifuddin, Sp.A
dr. H. Chairul Adila Hrp, Sp.A
dr. Hj. RA Anggraini Erma, Sp.A
dr. Margaretha Damanik, Sp.A
dr. Hj. Sugiani S, Sp.A
dr. Terapul Tarigan, Sp.A
dr. Berlian Hasibuan, Sp.A
dr. Yulitas Bachtiar, Sp.A
dr. Dalan K. Keliat, Sp.A
dr. Lily Emsyah, Sp.A
dr. Romer Danial, Sp.A
dr. Rasyidah
 
 
Alamat
Bagian llmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran USU
Jl. Dr. T.Mansur
Kampus USU Padang Bulan Medan




KOLEKSI PERIBAHASA MELAYU

Koleksi Peribahasa Melayu, Simpulan Bahasa Dan Maksud

Peribahasa Melayu, Simpulan Bahasa dan Maksud
Dayung sudah di tangan, perahu sudah di air
Maksud: Segala-gala yang dikehendaki sudah diperoleh.
Yang lama dikelek, yang baharu didukung
Maksud : Adat yang lama tetap diamalkan di samping budaya hidup yang baharu.
Seperti lembu dicucuk hidung
Maksud : Orang yang selalu menurut kemahuan orang
Tak lapuk dek hujan, tak lekang dek panas
Maksud : Adat yang tidak berubah; sesuatu yang tetap utuh.
Bagai kaca terhempas ke batu
Maksud : Sangat sedih atau kecewa.
Bulat air kerana pembetung, bulat manusia kerana muafakat
Maksud : Kata sepakat yang dicapai dalam mesyuarat.
Bagai Aur Dengan Tebing
Maksud : Hubungan yang rapat antara sama sama yang lain dan saling membantu.
Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
Maksud : mengalami susah senang bersama-sama.
Bara yang digenggam biar sampai jadi arang
Maksud : Mengerjakan sesuatu yang sukar hendaklah sabar, sehingga mencapai kejayaan.
Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baik di negeri sendiri
Maksud : Walau bagaimanapun kelebihan di negara orang, tetap negeri sendiri lebih baik lagi.
Melentur buluh biarlah dari rebungnya
Maksud : Mendidik anak biarlah sejak mereka kecil lagi.
Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
Maksud : Dua orang atau pihak yang sama darjat dalam adat
Yang berat sama dipikul, yang ringan sama dijinjing
Maksud : Bersama-sama menghadapi atau mengerjakan sesuatu.
Kalau takut dilambung ombak, jangan berumah di tepi pantai
Maksud : Kalau takut berhadapan dengan penderitaan , lebih baik jangan melakukan sesuatu yang susah
Indah khabar daripada rupa
Maksud : Perkhabaran tentang sesuatu perkara yang dilebih-lebihkan.
Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah
Maksud : Pengagihan yang sama banyak.
Bukit sama didaki, lurah sama dituruni
Maksud : Perhubungan yang sangat akrab, senang susah bersama.
Kacang lupakan kulit
Maksud : Orang yang melupakan asalnya atau orang yang pernah menolongnya setelah mendapat kesenangan.
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
Maksud : Menurut adat atau peraturan di tempat yang kita diami atau tinggal.
Masuk kandang kambing mengembek, masuk kandang kerbau menguak
Maksud : Menyesuaikan diri dengan tempat dan keadaan
Ibarat telur sesangkak, pecah sebiji, pecah semua
Maksud : kesilapan yang dilakukan oleh seseorang menyebabkan orang lain yang menerima akibatnya
Kalau tidak dipecahkan ruyung, manakan dapat sagunya
Maksud : Tak akan tercapai maksudnya kalau tak mahu berusaha dan bersusah payah
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
Maksud : Bersusah payah terlebih dahulu untuk mendapatkan kesenangan pada kemudian hari.
Yang bulat tidak datang menggolek, yang pipih tidak datang melayang
Maksud : Sesuatu benda tidak akan datang tanpa usaha
Untung anak lelaki cari-carikan, untung anak perempuan nanti-nantikan
Maksud : orang lelaki yang merisik bakal isterinya.
Bagai ikan pulang ke lubuk
Maksud : a. Orang yang pulang ke tempat asal. b. Kehidupan yang senang.
Sedikit-sedikit, lama-lama jadi bukit
Maksud : Sabar mengerjakan sesuatu lama-lama berhasil juga.
Bak cendawan tumbuh selepas hujan
Maksud : Terlalu banyak pada sesuatu masa.
Yang kita kejar tak dapat, yang kita kendong pula berciciran
Maksud : Bernasib malang kerana setelah memperoleh sesuatu, tetapi yang sudah di tangan hilang pula.
Bbiar mati anak, jangan mati adat
Maksud : orang yang kuat perpegang pada adat.
Sediakan payung sebelum hujan
Maksud : Berjaga-jaga dulu sebelum mendapat sesuatu bencana.
Mencari Jalan
Maksud : Berikhtiar menyelesaikan sesuatu perkara.
Memerah Otak
Maksud : Berfikir dengan bersungguh-sungguh.
Berbesar Hati
Maksud : Gembira.
Anak Buah
Maksud : a. Anak saudara. b. Pekerja di bawah jagaan kita.
Tuan Rumah
Maksud : Tempat berlangsungnya sesuatu acara
Batu Penghalang
Maksud : Halangan
Darah daging
Anak dan saudara-mara daripada keturunan sendiri.
Meninggi diri
Maksud : Sombong
Bermuka Dua
Maksud : Tidak jujur.
Baik Hati
Maksud : Bersikap baik dan penyayang (suka menolong).
Tulang Belakang
Maksud : Punca kekuatan/ orang harapan
Terang Hati
Maksud : Lekas pandai.
Rendah Hati
Maksud : Tidak sombong
Murah Hati
Maksud : Pemurah.
Tangan Kosong
Maksud : Hampa.
Lintah Darat
Maksud : Peniaga yang mengambil keuntungan yang terlalu tinggi.
Anak Dagang
Maksud : Orang luar yang datang menetap di sesuatu tempat

KUMPULAN UISI CHAIRIL ANWAR

Puisi Chairil Anwar – Penerimaan

Januari 26, 2010
Penerimaan – Chairil Anwar
Jika kau mau, kuterima kau kembali
Dengan sepenuh hati
Aku masih tetap sendiri
Kutahu kau bukan yang dulu lagi
Bak kembang sari sudah terbagi
Jangan tunduk! Tentang aku dengan berani
Jika kau mau, kuterima kau kembali
Tapi untukku sendiri
Sedang dengan cermin aku enggan berbagi
(Chairil Anwar, Maret 1943)

Puisi Chairil Anwar – Tak Sepadan

Januari 25, 2010
TAK SEPADAN – CHAIRIL ANWAR
Aku kira:
Beginilah nanti jadinya
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa Ahasveros
Dikutuk-sumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena kau tidak ‘kan apa-apa
Aku terpanggang tinggal rangka
Chairil Anwar
Februari 1943


Puisi Sendiri – Chairil Anwar

Januari 23, 2010
Sendiri
Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
Malam apa lagi
Ia memekik ngeri
Dicekik kesunyian kamarnya
Ia membenci. Dirinya dari segala
Yang minta perempuan untuk kawannya
Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga
Dalam ketakutan-menanti ia menyebut satu nama
Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu?
Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!
Chairil Anwar
Februari,1943


Derai-derai Cemara ~ Chairil Anwar

Oktober 13, 2007
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Chairil Anwar
1949


Malam Di Pegunungan ~ Chairil Anwar

Oktober 12, 2007
Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!
Chairil Anwar
1947


Malam ~ Chairil Anwar

Oktober 11, 2007
Mulai kelam
belum buntu malam
kami masih berjaga
–Thermopylae?-
- jagal tidak dikenal ? -
tapi nanti
sebelum siang membentang
kami sudah tenggelam hilang
Chairil Anwar
Zaman Baru, No. 11-12; 20-30 Agustus 1957

Karawang-Bekasi ~ Chairil Anwar

Oktober 7, 2007
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
Chairil Anwar (1948)
Brawidjaja, Jilid 7, No 16, 1957


Di Masjid ~ Chairil Anwar

Oktober 6, 2007
Kuseru saja Dia
sehingga datang juga
Kamipun bermuka-muka
seterusnya ia bernyala-nyala dalam dada
Segala daya memadamkannya
Bersimpah peluh diri yang tak bisa diperkuda
Ini ruang
gelanggang kami berperang
Binasa membinasa
satu menista lain gila
~ Chairil Anwar

Yang Terampas Dan Yang Putus ~ Chairil Anwar

September 30, 2007
Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
Chairil Anwar
1949


Persetujuan Dengan Bung Karno ~ Chairil Anwar

September 29, 2007
Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
Aku sekarang api aku sekarang laut
Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh
Chairil Anwar
(1948)
Liberty, Jilid 7, No 297, 1954